Entri yang Diunggulkan

" PERJALANAN ILMU RAHASIA "

"PERJALANAN ILMU RAHASIA" ------------------------------ ------------------------ Al -kisah menceritakan : Kalau Allah SWT berm...

Jaya Maulana Nur

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
HAMBA ALLAH

Rabu, 13 Juli 2016

" DZIKIR - 2 "

"DZIKIR"
---------------
"Sebagaimana yang pernah diterangkan pada uraian-uraian sebelumnya, bahwa setiap orang yang hendak menyucikan dirinya dengan Allah s.w.t, ber-ke-WAJIB-an meng-amal-kan segala petuah-petuah yang diberikan oleh gurunya di samping berzikir dengan Allah s.w.t. karena dengan berzikir saja-lah maka hakiki dari ke-kotor-an hati dapat disucikan, dan perlu diketahui bahwa tiada jalan lain untuk mengembalikan Diri Rahasia Allah s.w.t. kepada ZatulHaq melainkan dengan cara menyucikan hatinya.
__________________________________
Kesucian hati dapat diukur berdasarkan tahap kesucian gumpalan darah kotor yang ada di bagian bawah jantung seseorang, yang selama ini menyelebungi lampu Makrifat.
__________________________________
Dengan men-dapat-kan Nur Qalbu, maka manusia tersebut akan mendapat-kan hidayah dari Allah s.w.t. seperti sabda Rasulullah s.a.w
__________________________________
KALBU MUKMININ BAITULLAH
Artinya :
Sesungguhnya hati orang mukmin itu adalah istana Allah
_________________________________
Apakah Hakekat daripada ZIKIR…?
Sesungguhnya ZIKIR pada pandangan SYAREAT adalah mengingati Allah s.w.t. dengan melafazkan Asma’ Allah s.w.t. yaitu apa yang ada dibibir sama dengan yang ada didalam hati.
_________________________________
Namun begitu didalam bab ini saya akan membawa saudara-saudara sekalian kepada penafsiran TASAWUF.
_________________________________
Adapun penafsiran ZIKIR pada pandangan TASAUF boleh di-tafsir-kan bahwa : zikir adalah satu seruan kepada semua anggota zahir dengan tujuan untuk membersihkan hati dalam usaha-nya untuk mengembalikan Diri Rahasia kepada tuan Empunya Diri,
___________________________________
ini berlandaskan firman Allah s.w.t. di dalam Al Quran
Surah( Ar Ra’du ayat 28)
Illa bizikrullahi baianul qulub
Artinya :
Dengan ber-zikir  kepada Allah s.w.t.-Lah dapat membersihkan hati.
__________________________________
Adapun zikir yang biasa diamalkan orang-orang Hakekat dan Makrifat adalah zikir Af’al, zikir Asma’, zikir Sifat dan zikir Zat.
__________________________________
Berawal Zikir AF’AL adalah dengan me-lafaz-kan kalimat Syahadat Tauhid yaitu LAILLAHAILLALLAH, zikir ini merupakan zikir awal yang biasa diamalkan oleh orang-orang kumpulan SYAREAT,. Zikir ini juga sering disebut sebagai zikir nafi dan Isbab dimana si pengamal zikir ini akan me-nafi-kan segala hak pada dirinya dan segala Af’al pada dirinya dengan meng-isbab-kan segalanya kepada hak Allah s.w.t. semata, disamping dia juga menafikan ke-wujud-an dirinya kepada ke-wujud-an Allah s.w.t. semata-mata.
___________________________________
Sedangkan Zikir ASMA itu adalah dengan cara me-lafaz-kan zikir keluar nafas yaitu : ALLAH, zikir ini biasanya diamalkan oleh kumpulan TAREKAT. Dimana pengamal-pengamalnya terus menerus menafikan diri zahirnya dan terus mengisbabkan kepada diri batinnya semata-mata yaitu ALLAH.
_____________________________________
Jika pada zikir SYAREAT yaitu LAILLAHAILLALLAH masih men-yata-kan Nafi dan Isbab dengan melafazkan kalimah           LAILLAHAILLALLAH dengan lidah dan hatinya secara berulang-ulang melafazkan kalimah penyaksian.LAILLAHAILLALLAH Tiada yang nyata hanya Allah s.w.t.
_____________________________________
Tetapi pada zikir orang Tarekat adalah lebih ringkas lagi dengan hanya terus menyatakan ALLAH saja. yaitu diri batin yang mengandungi Diri Rahasia Allah s.w.t.
Zikir penyaksian diri batin ini dilakukan sambil si pengamalnya menilik diri bathinnya.
Disini dapat-lah diterangkan bahwa konsep yang disimpulkan pada zikir Asma’ ini adalah
_______________________________________
LA MAUJUDU ILLALLAH
Artinya :
Tiada yang wujud pada zahir dan bathinnya hanya Allah s.w.t. semata-mata.
________________________________________
Kemudian Zikir SIFAT itu adalah zikir keluar masuk nafas atau zikir TANAFAS yaitu : ALLAH HU. Dimana lazimnya zikir ini diamalkan oleh kumpulan orang-orang HAKEKAT. Sesungguhnya zikir ini adalah, zikir dimana pengamal-pengamalnya telah memahami konsep pada penyaksian diri ZAHIR dan BATHIN dimana mereka telah mendapat petuah penyaksian diri daripada gurunya yang mursyid lagi makrifat.
_________________________________________
Jadi bila seseorang itu berzikir dengan zikir SIFAT maka berarti dia menyatakan pada diri zahir dan bathin-nya tentang dua konsep pegangan diatas.
__________________________________________
ALLAH HU
LAILLAHAILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH
Tiada yang nyata pada diriku hanya diri bathin dan Muhammad (diri zahir) adalah penanggung Diri Rahasia Allah s.w.t.
__________________________________________
Adapun Zikir ZAT dengan me-lafaz-kan Zikir Rahasia NUFUS yaitu A HU, zikir ini juga dinamakan zikir pertemuan Makrifat antara ZAKAR dan FARAJ ketika berlangsungnya persetubuhan.
_________________________________________
Zikir ini adalah zikir “NYATA MENYATA” di antara pemberi dan penerima yaitu ZAT dan SIFAT yang KAMIL MULKAMIL yang makrifat antara satu dengan lainnya.
_________________________________________
Adapun yang dimaksud kamil-mulkamil di antara satu dengan lain itu adalah satu kesatuan antara diri zahir dan bathin ataupun antara Hakekat Diri Allah dan Hakekat Muhammad tidak boleh lagi bercerai berai diantara satu dengan lain pada konsep Makrifat.
Untuk keterangan lanjut dan lebih mendalam silahkan bertanya kepada orang yang mursyid lagi makrifat atau kiyai dan ustaz jika ustaz dan kiyai tidak tau maka itu bukan usztaz aheratmu tapi itu ustaz PAKAIANNYA SAJA
________________________________________
Syareat          = Zikir Af’al      = LAILLAHAILLALLAH
Tarekat           = Zikir Asma’ = ALLAH
Hakekat          = Zikir Sifat     = ALLAH HU
Makrifat          = Zikir Zat       = A HU
_______________________________________
Pada peringkat awal bagi orang-orang MUFTADI (orang yang baru belajar), mereka biasanya diberi petuah oleh gurunya supaya mengamalkan dan berpegang dahulu dengan hakekat syahadat tauhid dan bagi orang-orang MUTTAWASID (orang-orang pertengahan) biasanya diberi petuah oleh gurunya mengamalkan Zikir Asma’ (ALLAH). Sedangkan bagi orang MUNTAHI (orang yang faham) biasanya mengamalkan Zikir Sifat (ALLAH HU) dan Zikir Zat (A HU).
_____________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENUJU INSAN KAMIL